Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Puisi Untuk Sahabat Sejati

0 komentar
Berharap Kau ada Disini
Dulu kau selalu bermain denganku
Dulu kau selalu datang kerumahku
Dulu kau selalu berebut mainan denganku
Namun itu semua dulu
         Pertama kali aku bertemu
         Kau tatap riang muka ini
         Kau mengajak aku berkenalan
         Hingga saat itu kita menjadi teman dan sahabat
Ketika kita bersahabat
Kau selalu membantu di setiap kesulitanku
Kau membuat hariku indah tanpa beban
Hingga suatu hari kau pergi jauh disana

Puisi Untuk Ibu

0 komentar
IBU
Kau adalah seorang wanita yang perkasa
Engkau orang yang paling berjasa diantara lainnya
Ibu ... jasamu begitu besar
Sehingga kami terlahir di dunia
            Ibu ...
            Engkau hamba Tuhan yang paling setia
            Engkau berjiwa kesatria
            Engkau mempunyai perasaan lemah lembut
Kau telah hadirkan kami di dunia ini
Lewat sembilan bulan kau mengandung
Membawa kandunganmu yang berat kesana-kemari
Kau tak pernah mengeluh sedikitpun

Puisi Untuk Sahabat

0 komentar
Berharap Kau ada Disini
Dulu kau selalu bermain denganku
Dulu kau selalu datang kerumahku
Dulu kau selalu berebut mainan denganku
Namun semua itu dulu
       Pertama kali aku bertemu
       Kau tatap riang muka ini
       Kau mengajak aku berkenalan
       Hingga saat itu kita menjadi teman dan sahabat
Ketika kita bersahabat
Kau selalu membantu di setiap kesulitanku
Kau membuat hariku indah tanpa beban
Hingga suatu hari kau pergi jauh disana
       Beberapa bulan kita tak bertemu
       Aku sangat merindukanmu
       Hingga suatu hari ...
       Aku sangat ingin berjumpa denganmu
Disetiap do’a-do’aku
Aku selalu memohon kepadaNya
Agar kita bisa bertemu kembali
Dan berkumpul seperti dahulu lagi

Jenis-jenis Pantun dan Contohnya

0 komentar
1.) Pantun Nasehat 

Pergi ke pasar bertemu Neni
Bertemu juga dengan si Bara
Rajin Menabung Sejak Dini
Hidup Kelak Tak Sengsara

2.) Pantun Agama 

Pagi-pagi minum jamu
Minumnya di rumah bang mujib
Jangan tinggalkan waktu sholatmu
Karna Sholat hukumnya wajib

Puisi

1 komentar
Puisi Tentang Alam 6

Hutan Setelah Hujan

Awan kelabu telah pergi
Suara guntur yang menggelegar telah berhenti
Rintik air dari langit tak lagi turun
Tanah yang kering telah menjadi becek
Tumbuhan yang layu telah subur kembali
Sungai yang kering terisi kembali
Binatang – binatang yang kebasahan mulai mengeringkan tubuhnya
Pohon – pohon mulai menyerap air yang jatuh dari langit dengan ujung akarnya

Itulah keadanmu setelah hujan
Semoga tetap begitu selamanya
Demi keselamatan umat manusia

Puisi

0 komentar
Puisi Tentang Alam 5
KEINDAHAN ALAM INDONESIA
Karya : Cahya A.W

Saat aku membuka mataku,
ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berfikir, bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku
Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur
Samudra luas membentang dengan air yang biru
dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanaji aku akan menjagamu

Puisi

0 komentar
Puisi Tentang Alam 4
SAJAK MATAHARI

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !

Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.

Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

Puisi

0 komentar
Puisi Tentang Alam 3
MALAM DI PEGUNUNGAN
Karya : Chairil Anwar

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!


Puisi

0 komentar
Puisi Tentang Alam 2

SENJA DI PELABUHAN KECIL

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Puisi

0 komentar

Puisi Tentang Alam 1

Angin yang berhembus sepoi-sepoi
Membawa ombak ke tepi pantai
Butiran pasir yang menghiasi alam ini
membuka hati agar kita selalu menjaga ciptaan TUHAN

Batu yang diterjang ombak tetap kokoh
Menambah suasana suka
Daun daun berhembusan menghiasi alam ini
Burung-burung berterbangan menambah syahdunya alam ini

Aku ingin menikmati alam yang indah ini
Sampai tua renta nanti
Bila ku sudah mati
Akan ku kenang di kalbu dan dihati